Kawan (Jamban?)

Kau menjadikannya seperti jamban,
Tak lebih!

Seketika aku mendengar nafasmu berderup,
Tersengal,
Ada marah yang ingin buncah,
Tumpah dalam tangan yang terkepal

Kau menjadikannya seperti jamban,
Tak lebih!
Hanya tempat menuntaskan hajat,
Terburu kau mencarinya,
Berteriak-teriak,
Terbirit-birit!

Tapi setelah tunai semua,
Kau pergi begitu saja,
Hanya menyiramkan segayung air,
Menyisakan bau,
Tak perduli lagi sedikit pun,
Menoleh pun tidak,

Besok-besok seperti itu lagi,
Kawan bagimu tak lebih dari sekedar jamban,
Tempat menuntaskan hajat,
Tak lebih!
Previous
Next Post »