Kalau memang seperti ini yang dikehendaki

Kalau memang seperti ini yang dikehendaki, ya tidak mengapa. Tidak ada yang salah. Dirinya atau pun diriku, masing-masing mempunyai hak untuk membuat pilihan. Seburuk apapun pilihan itu, itu adalah hal terbaik yang diinginkan si empunya wewenang pembuat pilihan. Kalau ada yang merasa tidak suka atau tidak setuju, itu karena mereka berbeda saja. Masih lebik baik dariapada tidak membuat pilihan sama sekali. Pada intinya, selama kau nyaman dengan pilihanmu, tak mengapa. Meski, bisa jadi pilhanmu itu membuat beberapa pihak kecewa.

Sore ini, ketika aku begitu sentimental (sebenarnya sudah beberapa minggu ini aku begitu sentimental, dan entah kenapa aku jadi seperti ini), aku mencoba membuat sugesti positip ke dalam hatiku. meski tak berdampak lama, paling tidak sugesti positip ini bisa membantu aku berfikir jernih. Nanti, ketika pikiran-pikiran ini kembali keruh, sesegara mungkin aku menanamkan sugesti itu lagi (itu pun kalau aku tidak lupa bagaimana caranya).

Entah rasa apa ini. Aku juga tidak begitu mengerti. Mungkin harus lebih banyak-banyak membaca buku tentang psikologi, menonton film tentang psikologi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan psikologi. Kenapa? Karena, kejiwaanku perlu dipertanyakan kenormalannya? Ini serius, jangan dipikir aku bercanda. Hehe.

Sudah sore, saatnya berangkat ke kampus.
Previous
Next Post »