pagi, siang, malam

Alunan lagu Radiohead album #1 mengalun pelan dari speaker komputer. Udara dari pendingin ruang mendesing lembut, mengusap-usap kulit. Segelas kopi tersaji di atas meja kerja di samping komputer. Tumpukan koran dan kertas-kertas berserakan menjadi penghiasnya. Remote TV, tempat pensil, kuas, stapples, gelas kotor, kotak kunci dan segala jenis perabot yang tidak jelas lainnya. Masih sepi. Hanya Pak Ganju yang sudah hadir menemaniku. Membersihkan segala debu dan sampah di ruangan-ruangan. Dari kejauhan, samar terdengar suara dari toa perempatan masjid, orang-orang yang sibuk mengumpulkan bantuan untuk pembangunan masjid. Tak begitu jelas apa yang dikatakan. Berdengung-dengung, bersahutan dengan lagu Radiohead.

Seteguk demi seteguk kopiku mulai habis. Tapi pekerjaan masih begitu banyak. Aha, tentu saja masih banyak. Ini masih sangat pagi, Boy! Aku tersenyum kecut. Masih banyak ya? Aku menarik nafas pelan, semua akan baik-baik saja.

Terdengar suara berdecit-decit, pagutan antara kain pel Pak Ganju yang beradu dengan keramik Essensa. Menambah banyak perbendaharaan suara di pagi ini, selain lagu radiohead dan toa pembangunan masjid. Ah, tak apalah. Pagi memang sudah seharusnya semarak. Penuh gairah dan semangat. Tempat memancangkan segala harap. Ketika tetes embun pagi yang meluncur dari pucuk daun menciumi bumi, hangat mentari menerabas di setiap sisi-sisinya, mulai saat itu lah semangat kita akan terbakar dan terus terbakar. Kita tanam begitu dalam rasa cinta kita kepada pagi, pada semangat-semangat yang tetap dan akan terus membakar.

Bagiku, setiap hari selalu : PAGI!

*****

Mentari sudah condong ke barat. Radiohead berganti dengan lagu-lagu slow rock 90’an. Lebih menghangat, dan lebih kalem. Mendinginkan suasana yang mulai terik. Sepi berganti dengan karaoke berjamaah. Tas-tas berserakan, deru deram kendaraan jalan raya, dan anak-anak yang memanggul tas-tas mimpi. Wanita-wanita merumpi, obrolan-obrolan riang dan segala remeh temeh crispy lainnya.

Semangat ini masih terus membakar. Dan akan kujaga agar selalu membara. (Kedengaran seperti lirik lagu ya? Hwekekekekekkk)

Hemmmm. Selalu berpositif thinking saja lah. Alloh nggak mungkin aniaya sama kita. Kalau usaha kita maksimal pasti hasilnya juga maksimal. Begitu juga sebaliknya. Kecuali memang Alloh punya ketentuan lain.

Tetap semangat, karena bagiku, setiap hari selalu : PAGI!

*****

Mentari sudah lama pulang. Radiohead sudah jauh berlalu, slow rock 90’an juga sudah tak ada kabarnya. Lampu-lampu padam. Nyamuk-nyamuk berpesta. Meski jalan raya tetap sama riuhnya. Karena memang jalanan Jakarta selalu PAGI! Sama seperti semangat ini, yang selalu saja pagi.

Malam membuat segalanya menjadi lebih dalam dan menyayat. Rindu seperti dua kali lebih berat, duka menjadi tiga kali lebih gawat, dan sendiri menjadi empat kali lebih sekarat. (Biar sama-sama “at”. Hehehe)

Tapi, apapun nanti yang terjadi, bagiku, setiap hari selalu : PAGI!

*****
Previous
Next Post »