Gwendeng


                Sebuah perasaan aneh (hampir) kembali menelikungku. Padahal, sudah dari dulu-dulu aku mengikrarkan, takkan ada lagi segala tentangmu di hatiku. Tak ada! Tapi kenapa hari ini, dengan sengaja perasaan itu kembali kesini, masuk ke dalam hatiku dan meminta jatah tempat di dalamnya. Tidak! Tentu dengan tegas kubilang, tak ada lagi tempat untuknya. Meski harus berdarah-darah, tak akan ada lagi sedikitpun ruang untuknya. Meski hanya di beranda depan. Tak akan kuberi. Karena aku tahu benar, sekali kuberi keleluasan, semua akan menjadi kacau. Memancing chaos di dalam diriku. Tak bisa lagi  aku menjadi tuan rumah atas diriku, dengan seenakanya dia akan mengendalikanku.
                Kalau kau mau tahu, bisa kau buka isi hatiku, kemudian kau baca-baca lagi isi didalamnya. Akan kau temukan sebuah pernyataan yang begitu jelas disana, bahwa aku tlah menulis “tak akan pernah lagi aku merindukanmu, atau sekedar menyesal tlah membunuh perasaan cintaku padamu. Tak akan! Aku tlah merasa nyaman dengan diriku sendiri yang sekarang ini”.
                Segala perbuatan baik yang sekarang (kalaupun itu bisa dibilang baik), adalah wujud dari jalinan pertemanan kita selama ini. Bahwa prinsip pertemanan yang kuanut adalah, berbuat baik tak perlu alasan apapun. Jadi, tak perlu rasanya kau menyalahartikan semua ini. Aku bukan lagi aku yang dulu, dan hatiku bukan wujud hati yang dulu, yang sempat member tempat spesial dirimu dalam hati.
                Rasanya semua ini cukup jelas untuk kau ketahui. Dan untuk kau ingat-ingat juga!

Previous
Next Post »