Kaya lu dah bener aja, Son!

“Kaya lu dah bener aja!”

Kalimat di atas adalah bunyi sebuah pesan singkat dari seorang teman yang masuk ke HP saya. Isinya sengaja saya potong, biar fokus pada apa yang ingin saya bagi ke teman-teman. Bermula dari sebuah obrolan yang awalnya hanya haha-hihi nggak jelas. Dan berakhir dengan pesan singkat seperti di atas. Memang sih, endingnya tetap obrolan ringan biasa saja. Nggak pake adu urat syaraf kayak anggota DPR kalau lagi sidang. Tapi sepertinya ada hal yang bisa diambil hikmah dari obrolan saya yang nggak jelas ini.

Kronologisnya puanjangggggg sekali, teman. (Alesan doing sih. Sebenarnya karena saya nggak mau nyeritain aja. Hehe) Jadi pada intinya begini, jujur saja saya itu nggak bermaskud merasa bener atau sok bener atau apa lah. Nggak. Tapi mungkin teman saya ini ngerasanya saya seperti itu. Bener nggak ya? Bisa saja bener. Mungkin saja selama ini saya tidak menyadari, bahwa seperti itulah saya bersikap. Nyebelin dan merasa sok tahu.

Dan pesan singkat di atas adalah sebuah peringatan dari-Nya. Peringatan melalui seorang teman agar saya yang sudah kelamaan khilaf ini kembali ke jalan yang benar. Biar nggak trus-trusan khilaf.

Bisa jadi selama ini sering tanpa saya sadari, saya sudah ngomong berbusa-busa layaknya ustadz, sok tahu ini itu, atau sok paling benar dalam segala urusan. Padahal kalau ditakar, diibaratkan saya ini hanya kaleng krupuk yang nggak ada isinya. Kalau dipukul sih bunyinya kenceng, tapi pas dibuka nggak ada apa-apanya. Kalau pun ada ya cuma kerupuk doank isinya, yang kalau diremes sekali juga langsung renyek.

Tapi memang begitu bebalnya saya, pesan tadi saya balas tidak dengan ucapan terimakasih, meski tidak dengan marah-marah juga. Alahmakjangg, terkadang memang kita ini terlalu sombong ya? Apa salahnya coba sms tadi saya awali dengan terimakasih. Misal bilang seperti ini “Terimakasih ya sudah diingatkan” atau “Terimakasih atas nasehatnya” atau sejenisnya lah. Rupanya tidak. Duh, Gustiiiiii, semoga hamba-Mu ini tidak termasuk orang-orang yang sombong. Yang sekedar mengucapkan terimakasih aja belum bisa.

Tapi pada akhirnya, saya bilang terimakasih juga. (Setelah saya membuat notes ini). Meskipun telat.

Terimakasih ya sudah diingetin….
Previous
Next Post »