Review : Mechanic Ressurection (2016)


Masih ingat jasa pembunuh bayaran dengan alibi yang bersih, kematian wajar yang nampak seperti bukan pembunuhan? Ya, The Mechanic. Itulah sebutannya. Kali ini Jason Statham sebagai Arthur Bishop kembali lagi dalam film lanjutannya berjudul Mechanic Ressurection.

Berbeda dengan film sebelumnya yang menceritakan Arthur Bishop yang masih menjadi Mechanic atau pembunuh bayaran, di film ini Jason Statham harus menghadapi “teman lamanya” yang ingin menuntaskan dendam kepada Bishop.

Bishop yang sudah undur diri dari The Mechanic, memalsukan kematian dan hidup menetap di Brasil, didatangi oleh seorang wanita yang ingin menyewa jasanya sebagai Mechanic. Bishop diminta untuk membunuh 3 orang musuh bos sang wanita. Rupanya, orang yang ingin menyewa jasa Bishop adalah mantan rekannya di tentara anak-anak hasil dari penculikan oleh Gengster Timur. Crain, sang mantan rekan di tentara anak-anak, selain ingin menyewa jasanya, juga rupanya ingin menuntaskan dendam lama karena Bishop berhasil kabur dari camp tentara anak-anak sementara Crain merasa ditinggalkan oleh Bishop karena gagal kabur.

Tidak beda jauh dari film pertama, di film ini adegannya banyak bercerita tentang cara membunuh dengan bersih dan rapi tanpa meninggalkan kecurigaan bahwa yang dibunuh mati karena pembunuhan. Kematian bersih. Namun ada yang berbeda, di film kedua ini. Ada wanita yang menjadi bumbu pemanis cerita di film kedua ini.

Jessica Alba yang berperan sebagai Gina Thorne, seorang agen wanita khusus yang pernah dikirim ke zona perang di Afghanistan dan memutuskan untuk pensiun setelah tugas terakhirnya dan mendirikan shelter penampungan untuk anak-anak di Kamboja, dijadikan umpan untuk memancing Bishop agar mau menjadi pembunuh bayaran untuk Crain. Namun, rencana tidak berjalan sesuai dengan rencana. Bishop sudah tahu lebih dahulu tentang Gina yang menjadi umpan. Bishop juga mengetahui bahwa Gina hanya sebagai umpan yang diperas agar bisa membuat Bishop mau membunuh untuk Crain. Pada akhirnya, Crain menculik Gina yang menjalin hubungan dengan Bishop agar Bishop mau menuruti kemauannya.


Di film kedua ini tidak ada yang lebih wow dibanding dengan film sebelumnya. Namun, bagi yang menyukian genre action crime, film ini layak untuk dipertimbangkan. Sajiannya masih semenyenangkan di film sebelumnya. Ketegangannya masih sama. Silakan dicoba nikmati, semoga berkenan. Adios permios. 

*****


Sumber gambar : imdb
Previous
Next Post »