Saya tipikal manusia yang pasrah
narimo soal makanan. Angkringan boleh, warteg boleh, restoran ya hayuk asal
dibayarin. Bukannya apa, saya suka bingung makan di restoran, bingung gimana
harus bayarnya kala bill tagihannya bikin mendadak hilang selera makan padahal
habis makan yang enak-enak. Makanya, saya seringnya makan di tempat-tempat yang
kalau habis bayar tetap bikin saya ngerasa kenyang dan ngga mendadak pening
karena melihat tagihan ngga seimbang sama isi dompet.
Padahal, saya ini cuma mau cerita
soal tempat makan gado-gado saya tadi siang lho,
tapi prolognya kok ya rada lebay. Pastinya sih, saya belum pernah makan di
restoran-restoran. Soalnya belum ada yang ngajak. Monggo kalau ada yang mau nawarin, asal saya ngga diminta mbayarin sih, berangkat wis.
Nama tempatnya Gado-Gado Bu Hadi,
letaknya di Pasar Bering Harjo lantai 2. Sempat mutar-mutar dulu sebelum
akhirnya menemukan letaknya yang memang benar di lantai 2. Saya rada susah
mengidentifikasi tempatnya, pokoknya di lantai 2 aja. Kalau yang berniat
kesana, puterin aja lantai 2, lebih enak kalau masuk dari arah depan masjid
yang ada di seberang Bering Harjo (saya lupa nama mesjidnya).
Kenapa saya sampai di tempat
makan ini? Jawabnya simple, karena sudah diulas di instagram dan nona saya,
partner saya kemana-mana, tergoda oleh postingan itu. Yes, sebagai orang
kekinian, sepertinya memang wajib untuk mengikuti trend-trend sekarang ini.
Instagram tentu juga jadi salah satu tolok ukur tentu saja, dari fashion,
makanan, lelucon hingga gosip artis kekinian. Well, tak perlu dibahas lebih jauh.
Karena ulasan yang dibaca di
instagram adalah gado-gado, tentu saja kami memesan gado-gado juga. Biar afdhol
juga sih, masak datang ke warung gado-gado makannya malah bukan gado-gado? Lain
cerita kalau sudah pernah makan gado-gadonya, bisa coba menu lainnya. Buat
newbie di warung ini, saya seperti terpanggil untuk mengikuti urutan makan yang
saya buat sendiri. Gado-gado dulu, lotek dan kawan-kawannya giliran berikutnya,
kalau masih belum kenyang.
Sepertinya memang tempat ini
sudah hits dari entah kapan-kapan. Karena di tempat saya makan ini, terpampang
semacam “poster” berukuran A3 yang berisi tentang sejarah Gado-Gado Bu Hadi
yang dibawahnya terpampang foto-foto pengunjung tempat ini. Dari sekian foto
yang ada, dua yang teridentifikasi oleh saya, yaitu foto Mas Erix Soekamti (vokalis
Endank Soekamti) dan Alit Jabang Bayi (penyiar radio dan MC ngehits di Jogja).
Bila saudara, juga saudari
penasaran, monggo buka google dan
ketik “sejarah gado-gado bu hadi”, banyak sudah ulasan disana. Kalau biar
kekinikan ya pakai OK Google, tinggal bilang OK Google, trus ngomong sama HP
saudara-sudari, “sejarah gado-gado bu hadi”, semoga hasil searchnya tidak beda
dengan yang diketik manual. Karena memang itu berujung pada hal yang sama. Cuma
beda dirasa kerennya saudara-saudari saja. (Pastikan kalau mau OK google, HPnya
sudah support lho ya! Pastikan juga
punya kouta internet. Itu penting)
Lalu apa hasil perjalan saya
mencari makanan ini? Ya, tentu saja foto-foto dong. Pasti itu. Cekrek,upload ke instagram. Ceklek lagi, bikin story di instagram. Haha. Hiduplah wahai kau, maha kekinian. Saya
bukan detektif rasa, saya penikmat makanan yang makan apapun standarnya cuma
ada dua : enak juga enak banget. Jadi ya, kalau saudara-saudari penasaran,
mari-mari, kunjungi sendiri, rasakan sendiri, dan jangan lupa foto kemudian
instagram, biar kekinian.
Begitu, laporan perjalanan
mencari makanan saya, adios permios.
EmoticonEmoticon