Untuknya

Mencoba melupakan perasaan yang hadir,
Yang tlah mengusik ketenanganku dimalam hari,
Membongkar dinding harap yang terasa semu,
Yang begitu sulit untuk terwujud,

Bukan pesimistis, tapi realistis,
Ku melihat keadaan dari sudut pandang objektif,
Menilai semua bukan dari kacamata ego pribadi,
Tapi lebih berorientasi pada realita yang ada,

Memperjuangkan yang tak berubah,
Hanya menyiakan waktuku,
Masih banyak yang harus diperjuangkan,
Bukan hanya dirimu,

Tuhan sudah punya rencana yang indah untuk kehidupan ini,

Meski jujur kukatakan perasaan ini masih ada,
Aku tak akan terlalu banyak berbuat,
Bukan karena aku tak percaya dengan c***a yang kumiliki,
Tapi aku sudah sedikit mengerti kapasitas hatimu untukku,
Tak lebih dari kasih sayang sahabat, it’s enough!!!
Sementara perasaan ini, lebih dari itu.
Aku tak bisa jika harus terluka lebih dalam lagi,
Biarkan perasaan ini murni adanya,

Jika memang Tuhan menjadikan dirimu sebagai bagian dariku,
Aku akan menyimpan perasaan ini untukmu,
Hingga suatu saat nanti kepingan ini akan bersatu,
Tapi jika dirimu bukanlah untukku,
Biarlah perasaan ini menjadi pendewasaan diriku menjalani hidup,
Menjadi mozaik yang akan membentuk diriku kelak,
Sebagai manusia sepenuhnya yang tlah menemukan jati diri.

(ditulis, jakarta 30/1/2009)
Previous
Next Post »