Review : The Secret Life of Pets (2016)

                                      


Apa yang bisa kita bayangkan dari hewan peliharaan kita -- apakah itu anjing, kucing, burung, hamster atau apapun itu -- saat kita tinggal pergi seharian bekerja? Apa yang dilakukan oleh hewan-hewan lucu itu saat kita sedang tidak bersama mereka. Masihkah hewan-hewan itu tetap lucu saat kita sedang tidak bersama mereka? Atau mereka berubah menjadi sesuatu yang tak kita sadari?

Malan ini, film animasi membuat saya tak habis tertawa selama kurang lebih satu setengah jam saya duduk menyaksikannya. Meski hanya berating 6,6/10 di IMDB, tak membuat film ini menjadi mengecewakan. Film ini sangat menghibur. Bahkan ketika baru di adegan pembuka, saya sudah terpingkal dengan kekonyolan-kekonyolan, atau mungkin, paradok kehidupan dari hewan-hewan peliharaan ini.

Bagaimana seekor kucing yang lucu menjadi beringas dan menghabiskan isi kulkas ketika sang majikan pergi. Atau bagaimana seekor anjing pudel yang tetiba bisa mengganti musik slow menjadi metal di music player yang ditinggal sang majikan. Kemudian menggeleng-gelengkan kepala layaknya rockstar. Atau bagaimana seekor burung betet bisa menyalakan kipas angin dan juga TV tiga dimensi sang majikan, kemudian berpura-pura terbang bersama dengan pesawat tempur di layar TV. Yes, inilah keajaiban animasi. Kau bisa membuat cerita apa saja, sesukamu dan kemudian membuatnya menjadi nyata. Setidaknya nyata di layar kaca.

Berbeda dengan hewan peliharan lainnya yang menampakkan “keaslian” mereka ketika sang majikan pergi, Max, seekor anjing mungil peliharaan Kathie, selalu duduk setia di depan pintu menunggu Kathie kembali pulang ke rumah. Max, selalu ingin membuat senang Kathie. Ketika Kathie pulang ke rumah, Max selalu menyambut Kathie di muka pintu dengan riangnya.

Namun, ketika Max mencoba untuk selalu setia kepada Kathie, di suatu hari, Kathie pulang ke rumah membawa anjing besar (entah jenis apa) pulang ke rumah dari sebuah penangkaran. Max merasa tersaingi dan terbagi kesayangannya oleh anjing raksasa yang bernama Duke. Max mencoba menampakkan ketidaksukaannya kepada Duke, bahkan mencoba mengadu kepada Kathie tentang ketidaksukaannya pada Duke (dengan gonggongan tentu saja, dan Kathie tak paham arti gonggongan itu. Haha)

Ketidaksukaan Max kepada Duke dibalas Duke dengan mencoba membuang Max ke tempat jauh pada hari dimana mereka dititipkan di penitipan hewan. Namun, usaha itu membuat Duke dan Max terjerat pada masalah yang lebih besar lagi. Mereka dikejar-kejar kucing jalanan yang menganggap mereka adalah musuh. (Di film ini, hewan jalanan bermusuhan dengan hewan peliharaan, mungkin mereka berbeda prinsip, atau kalau di Indonesia, mungkin mereka beda partai. Jadi wajib saling bermusuhan).

Mencoba lari dari pengejaran kucing jalanan, mereka terjerat masalah yang lebih besar lagi, mereka ditangkap oleh petugas penangkaran hewan. Namun dalam perjalanan mobil penangkaran hewan, mobil itu dicegat oleh serombongan hewan yang menamakan diri mereka hewan buangan (hewan yang sudah tidak dipelihara lagi oleh manusia), dan hidup berkoloni dibawah selokan. Max dan Duke, demi menyelamatkan diri dari penangkaran, menyatakan diri bergabung dengan hewan-hewan buangan. Tapi rupanya, hewan-hewan buangan ini sama dengan hewan jalanan, yang tidak menyukai hewan peliharaan. Maka, demi mengetahui mereka adalah hewan peliharaan, mereka mencoba untuk menghabisi Max dan Duke.

Sementara Max dan juga Duke mencoba menyelamatkan diri dari kejaran koloni hewan-hewan buangan, kawan-kawan Max sesame hewan peliharaan mencoba mencari cara menyelamatkan Max untuk kembali ke rumah. Lalu seperti apa akhirnya?

Film ini berending bahagia, tentu saja. Selayaknya film animasi lainnya, film ini menyajikan kebahagiaan kepada para pemirsanya. Bahkan tidak sekedar kebahagiaan, tapi juga kelucuan. Juga menyajikan paradoks-paradoks yang membuat kita merasa itu tidak sekedar lucu, tapi itu konyol. Mungkin, bisa diukur rataan tertawa per menitnya ketika menyaksikan film ini untuk tahu seberapa konyol film ini. 

Buat saya, film ini recommended untuk ditonton. Kalau ndak percaya, silahkan dibuktikan. Adios permios.


*****
Sumber gambar : imdb
Previous
Next Post »