Tidak ada seharusnya. Tapi kenyataannya.
Betapa hidupku selalu diikuti banyak penyesalan. Tak terhitung berapa kali aku menyesali waktu yang tak bisa kembali. Menyesal tidak melakukan ini-itu, sementara kesempatan terkadang tak datang dua kali. Hanya ada penyesalan atau pengikhlasan. Dua opsi yang tidak begitu memuaskan.
Sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Meski tetap tak bisa biasa menerimanya dengan baik. Karena penyesalan adalah perwujudan dari sebuah kegagalan. Bagaimana pula aku bisa menerima?
Butuh sebuah momentum dan kekuatan yang ekstra untuk meninggalkan ini semua! Meninggalkan penyesalan yang berulang. Semoga aku bisa. God Help me…
EmoticonEmoticon