Segelas Good Day biar good day!
Ah, sudah hari kamis lagi, Kawan. Bukan hanya merpati rupanya yang tak pernah ingkar janji, waktu pun tak pernah ingkar janji. Menjalankan tugas dengan tanpa cela.
Masih dengan Radiohead, sekarang #3 yang bertitel OK Computer. Bukan pengen sok-sokan atau gimana, tapi memang ternyata eh ternyata, lagunya ciamik-ciamik, Boy. Suwer dah! Buktiin aja sendiri. Kalau ternyata ente-ente udah dengerin tapi nggak suka sama lagunya, berarti memang kita beda selera. (Hahaha, gaya banget dah gw!)
Hari kamis, 28 Juli 2011. Ada apakah hari ini?
Pertama sekali, nanti sore jam setengah tujuh ada pertandingan sepak bola pra piala dunia leg kedua, antara timnas kesayangan kita melawan timnas Turkmenistan, yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno. Pasti stadion akan banjir warna merah putih lagi kayak beberapa waktu yang lalu, saat pagelaran Piala Suzuki AFF berlangsung. Ah, pengen rasaya menjadi salah satu diantara lautan merah putih itu. Tapi entah lah, nanti sore bisa turut serta atau hanya cukup duduk manis saja di depan layar TV.
Kedua, lagi pengen ngobrolin tentang organisasi nih. Yaaa, meski kalau ditakar, ilmu dan pengalamanku tentang organisasi sangat lah minim. Hanya seujung kuku, itu pun kukunya semut. Tapi boleh lah aku memaparkan sedikiiiitt saja apa yang aku ketahui dan rasakan.
Pengalaman organisasiku hampir sebagian besar berkaitan dengan pramuka. Karena dari sejak usia SD hingga sekolah menengah atas aku selalu bersentuhan dengan pramuka. Ada juga beberapa organisasi kepemudaan, dan organisasi apa itu ya namanya? #jaman dulu namanya Pemuda Muslim#
Tapi kok baru segini aku udah males ya nulis tentang organisasi? Hahaha. Parah!
Dalam banyak hal, organisasi merupakan wadah bagi kita untuk berekspresi dan menunjukkan seperti apa diri kita. Karena tentu saja, orang satu organisasi itu mempunyai visi dan misi yang masa. Atas dasar itu lah terbentuk organisasi, demi mewujudkan visi misi yang sama itu.
Tapi dalam perjalanannya, meski kita sudah ber-visi dan misi yang sama, tak jarang kita sering diterpa kesalahpahaman antar personal atau antar kubu. Dengan kadar yang biasa saja, sedang, sampai yang benar-benar panas. Ada yang dengan mudah diselesaikan, tapi ada pula yang butuh waktu lama dan berbelit-belit seperti sidang para pejabat, dan memerlukan panja untuk menyelidiki lebih lanjut demi mencari sebuah kebenaran. Meski untuk itu, kita harus mengeluarkan biaya yang buanyaaaak sekali alias tidak sedikit. (Hehehe, sori lebay dikit!) Bahkan, tak jarang salah satu di antaranya, atau malah salah duanya, akhirnya hengkang dari organisasi. Karena sudah tidak bisa lagi disamakan persepsinya. Demi kebaikan katanya, karena jika salah satu atau dua masih di dalam organisasi, konflik itu akan menghambat kendaraan organisasi untuk bergerak maju. Terlalu disibukkan dengan urusan antar personal.
Aku tidak termasuk salah satu atau salah dua anggota organisasi yang sering berselisih paham. Karena selama ini aku hanya jadi gurem, ngalir saja dalam setiap organisasi. Tak banyak bicara dan tak banyak peran. Ada dan tiadanya aku, organisasi itu tetep masih jalan. Karena aku tak punya peran sentral yang ketika aku tak ada, bahtera bisa limbung.
Tapiiii, meski aku hanya sekadar seperti itu dalam organisasi, aku sedikit banyak bisa membuat penilaian. (bukan cuma guru yang bisa nilai, hekekekekkkk). Dalam banyak hal, organisasi yang nyaman sudah seperti rumah kedua bagi anggotanya. Tempat kembali setelah melanglang buana di dunia antah berantah. Biar pun sejauh apa kita pergi, kita akan selalu ingin kembali ke rumah kita. Dan ketika rumah yang nyaman itu ada yang mengusik, tak perlu lah ditanya apa yang bakal dilakukan!
Kami kecil yang bertumbuh. Akar kami sedikit demi sedikit mulai menghujam dalam. Pucuk-pucuk daun kami juga mulai tumbuh, ranting dan cabang juga sudah muncul. Kenapa pula pohon yang baru tumbuh itu harus di potong? Karena khawatir akan melebihi induknya? Atau khawatir pohon ini tidak akan sama seperti induknya? *Ah, kalian terlalu naïf. Kami dari benih yang sama, tak mungkin kami akan tumbuh berbeda*
Jangan jadikan sesuatu, yang menurutku tidak prinsipil, menjadi bahan perdebatan yang tak kunjung habis! Karena aku orang yang bodoh, boleh lah menjelaskan dengan cara pikirku yang bodoh ini. Jadi begini, apakah masalah yang tidak prinsipil itu, kalau misalkan ditiadakan sama sekali, akan membelokkan visi dan misi organisasi kita ini? Atau ketika itu tidak digunakan akan berdampak sistemik ke dalam organisasi? Aku pikir ini simple, meski tidak sepele. Aku tidak suka menyepelekan! Jadi, inti permasalahannya adalah, anda sudah membuat kebijakan yang menurut anda itu baik bagi kita. Tapi menurut kami, itu bukan sesuatu yang baik. Tapi, karena anda mempunyai power, anda merasa punya kuasa untuk memaksakan itu! Ah!!! Come on, ini simple, Bro!!! ada baiknya kita bicara baik-baik!!!
Sudah ah, Bubye…
EmoticonEmoticon