Di sepotong pagi
Bersyukur. Rasa-rasanya, itulah hal paling positip yang harus segera kulakukan. Terlepas dari betapa buruknya perangaiku, betapa sulitnya kondisi, dan betapa tidak menentunya segala sesuatunya. Karena, dalam cerita ini, keluhanmu itu tak akan berarti apa-apa. Hanya akan menambah list masalah berkepanjangan.
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
[bukan puisi]DIA
DIA :
Menyesaki segala pikirku tentangnya,
Apapun itu, kembali tentangnya,
BURUK. BURUK SEKALI
Siapalah dia, yang bisa dengan semena-mena mengobrak abrik keteguhanku
Siapalah dia, yang sesuka hati menjadi kunci penentu kebahagianku
Rasa-rasanya aku jadi bodoh dulu pernah menyematkan namanya di hatiku
Dan hingga kini aku masih tetap bodoh
Karena tak semuanya terhapus
Menyisakan registry-registry konyol dalam sistemku
Tapi apa daya
Semua ini seperti lingkaran setan
Terus berputar dan kembali padanya
Padanya dan padanya lagi
Dia menjadi poros dalam setiap gerakku
Kiranya, Tuhan lah nanti yang ‘kan berkenan mendelete dia dari sistemku
Bersih, tak menyisakan lagi apapun tentangnya
Ku hanya bermohon pada-Mu, Tuhan
Berikan yang terbaik bagi kami,
Aku jengah dengan dia dalam setiapku,
Aku lelah dengan dia dalam setiapku,
Aku tak mau dengan dia di setiapku,
EmoticonEmoticon