Malem minggu, sendirian dan bokek! Hahahaha. Sungguh hidup yang indah, Kawan!!!
Jalan Pulangnya @Bangkutaman mengalun manis, menjadi theme song petang ini. Sadap banget dah lagunya! Sekali denger, dan gw langsung suka. Sama seperti Ode Buat Kota, sekali denger dan gw jatuh cinta. Hehe.
Tapi bukan mau ngomongin soal musik. Kalau pengen ngomongin musik mah mending klayapan aja di forum musik, disono lebih banyak ulasan yang tentunya lebih bagus dan lebih intelek. Gw cuma pengen ngomongin diri gw sendiri. Hihi. Narsis yak? Yeahhh, tak apa lah. Bukan mau nyombong kok! Mau ngoreksi diri aja. Daripada ngomongin orang lain, yang nggak jelas jluntrungannya dan tentu saja malah jadi dosa, mending ngomongin diri sendiri. Bukan begitu???
Jadi begini. Beberapa hari terakhir ini gw mikir (dan tumben bisa dipake buat mikir otaknya), hidup gw kok rasa-rasanya dipenuhi dengan keluhan dan ketidaksyukuran ya? Berjalan selalu mendongak ke atas, tak sudi sebentar saja melihat ke bawah. Dalam hati isinya cuma iri dan dengki atas pencapaian orang lain. Kemudian protes pada keadaan, kok gw nggak bisa seperti mereka? Dan ujung-ujungnya pasti lu pada tahu. FRUSTASI! F-R-U-S-T-A-S-I. Ya, benar. Frustasi. Mengeluhkan keadaan. Kok hidup begini-begini saja. Yang tajir makin tajir, yang mblangsak nggak ketulungan kaya gw makin mblangsak aja.
Padahal kalau gw tahu, sementara gw ngomel-ngomel nggak jelas, di belahan bumi yang lain sana, masih banyak nasibnya yang lebih susah dari gw, dan kerennya, mereka tidak mengeluh sama sekali. Tabah dan percaya, bahwa kehidupan ini berputar. Percaya bahwa bila mereka mau berusaha dengan giat, dan diimbangi dengan doa, pasti kehidupan mereka kelak akan menjadi lebih bahagia dibanding sekarang. Mereka tidak sibuk menceracau tentang keadaan mereka yang tak beruntung. Mereka sibuk bekerja dan melantunkan doa, tak punya sisa waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Menceracau tidak jelas, meprotes keadaan hidup yang mblangsak, tentu saja itu termasuk katagori hal tidak penting bagi mereka.
Dan kenapa gw nggak tahu mereka ada di belahan bumi yang lain???
Sederhana saja. Sudah gw sebutin di atas. Gw orang yang narsis (kalau nggak mau dibilang egois). Jadi poros kehidupan gw ya hanya berputar pada diri gw sendiri. Sibuk dengan urusan-urusan hidup gw sendiri. Tidak sempat dan tidak mau memikirkan hal-hal yang ada diluar hidup gw. Capek-capek amat mikirin hidup orang, mikirin diri sendiri aja capeknya udah minta ampun! Apalagi ditambah mikirin orang lain. Nggak kebayang deh. Begitulah kira-kira yang terjadi kalau bisa dibahasakan lewat ucapan.
Gila kan??? Iya, gw gila! Sangat gila.
Hidup macam apa itu?!
Nggak ada indah-indahnya sama sekali.
Tak ada manfaat-manfaatnya sama sekali.
Itulah. Itu namanya narsis yang kelewat narsis. Atau egois???
Padahal, dari berita-berita di Koran, dari berita-berita di TV, dari obrolan-obrolan santai sambil ngopi di front office, atau dari pandangan mata di jalanan ibukota, yang LEBIH BURUK dari gw itu banyak. Pake banget malah. Baru juga tadi siang nonton di TV, ada anak yang lahir tanpa rahang. Entah anak itu tinggal di daerah mana. Gw jujur nggak berani ngeliatin. Campur-campur, antara kasian dan ngilu. Kalau dibandingin sama gw yang Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh, fisiknya masih komplit dan normal, gw nggak ada apa-apanya. Gw sama sekali nggak punya hak buat ngeluh! NGGAK ADA!!! Kalau hidup ini boleh ngeluh, anak itu lebih berhak (pake banget) buat ngeluh. Emang gw mau kalau tiba-tiba rahang gw diambil??? Gw nggak kebayang, man! Gw tiba-tiba susah ngomong, susah makan. Beuh, ampun Ya Alloh. Kulo ajrih. Padahal itu baru satu. Masih banyak lagi di luaran sana. Yang itu aja gw nggak kebayang, gimana caranya anak itu makan, gimana cara ngomongnya kelak kalau udah dewasa.
Segala sesuatu ciptaanNYA itu sempurna. Kekurangan fisik di mata kita bukan berarti itu tak sempurna. Ilmu kita, gw khususnya, yang hanya seiprit, nggak bisa nangkep hikmah dari semua itu. Karena Alloh sudah menetapkan segalanya dengan baik dan sempurna. Terukur dan tepat sekali. Dan nggak mungkin salah. Gw hanya manusia lemah dan susah bersyukur yang nggak tahu apa-apa, yang pastinya nggak sanggup menanggung cobaan kayak si bocah kecil di berita tadi siang. Jangankan kayak gitu, masalah sedikit aja, gw merasanya sudah beraaattt banget, dan sering ngamuk-ngamuk nggak jelas.
Hemmmm, masih banyak sebenernya. Tapi biarlah yang sedikit ini dulu jadi renungan buat gw. Bahwa hidup ini berlimpahan nikmat. Banyak (pake bangetttt)! Harusnya gw menjadi lebih peka, dengan segala sesuatunya. Yang berlimpah itu yang kadang nggak kita rasakan. Saking banyaknya, malah nggak kelihatan sama sekali.
(OOT: sepertinya gw denger suara jangkrik bernyanyi. Dari sekian malem gw disini, baru kali ini gw denger suara jangkrik)
EmoticonEmoticon