Dalam saat seperti ini, hanya Ibu yang ingin kutemui. Mendengar suaranya, melihat betapa tegarnya beliau, betapa tak sedikitpun beliau mengeluh menjalani hidup ini.
Ibu, aku malu padamu. Tekadku, semangatku, pengorbananku, usahaku, tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan apa yang tlah kau lakukan selama ini.
Oh, Ibu…
Pantaskah aku berhenti? Bolehkah aku berhenti? Satu babak perjuangan ini sudah hampir di penghujung jalan. Bagaimana jadinya kalau aku menyerah dan lari dari medan laga? Kebanggan apa yang bisa kuberikan padamu.
Tak pernah sedikitpun kau menuntut, engkau hanya bilang “Asal kamu, sama anak-anakku yang lain, bisa hidup bahagia, bisa menafkahi diri masing-masing dan keluarganya, itu sudah cukup buat aku. Aku nggak minta apa-apa dari kalian. Aku juga nggak bisa ngasih apa-apa, cuma doa yang selalu kulantunkan untuk kalian semua, anak-anakku”
"tragedi kehidupan bukanlah karena manusia kalah, tetapi karena ia hampir menang" (L FRANK BAUM)
EmoticonEmoticon